Malang benar nasib yang dialami oleh Alan May (18), mahasiswa jurusan teknik mesin Universitas Politeknik Manado. Saat mengikuti kegiatan Himpunan Mahasiswa Jurusan (Himaju) di Kampus B Poltek di Tateli, Minggu (21/11/2010), Alan mengalami penganiaan di sekujur tubuhnya dari beberapa seniornya saat sedang mengikuti kegiatan Himaju tersebut.
Dengan kondisi yang masih terbaring lemah di satu kamar RS Pancaran Kasih, Alan menceritrakan kejadian tersebut. Alan menuturkan, peristiwa itu berawal saat Alan yang bermukim di Kelurahan Taas, Kecamatan Tikala, bersama rekan-rekannya sudah akan beristirahat, setelah mengikuti beberapa materi yang disampaikan dari seniornya mulai pukul 18.00 sampai tengah malam. Di saat Alan dan rekan-rekannya beristirahat, mereka dipanggil oleh beberapa seniornya untuk berkumpul di aula kampus tersebut. "Awalnya para senior mengajak berbicara dengan kami perserta Himaju," kata Alan kepada Tribun Manado, kemarin, di RS Pancaran Kasih, Manado.
Saat para peserta Himaju sedang berbicara dengan para seniornya lampu masih menyala. Tak lama kemudian, tiba-tiba lampu padam diikuti dengan suara lantang sambil memarahi mereka. Sontak kondisi tersebut membuat Alan dan rekan-rekannya terkejut dan mereka diperintahkan seniornya agar menbentuk lingkaran.
Tak pelak peristiwa itu ternyata dimanfaatkan oleh seniornya yang menurut Alan jumlahnya ada puluhan orang untuk melakukan aksinya menganiaya sejumlah mahasiswa yang mereka ajak ke aula di kampus B. "Awalnya mereka menyuruh membuat lingkaran, kemudian satu per satu, Alan dan rekan-rekannya, disuruh merayap bak budak untuk mendekat ke beberapa senior yang berada di dinding aula," ujarnya.
Kemudian mereka menanyakan masing-masing nama dari sejumlah mahasiswa yang berada dalam ruangan aula tersebut. "Setelah selesai menyebutkan nama, mereka langsung melepaskan pukulan ke muka saya. Senior itu menggunakan semacam benda untuk memukul saya," keluhnya. Peristiwa seperti itu dilakukan oleh hampir semua senior yang berada dalam ruangan Aula tersebut yang jumlahnya tidak diketahui persis oleh Alan.
Mereka melepaskan pukulan secara terus-menerus ke wajah, tubuh bagian belakang, sehingga mata Alan mengalami pendarahan."10 pukulan pertama masih berasa, tetapi seterusnya sudah tidak terasa karena sudah banyak sekali orang yang memukul," cerita Alan.
Alan menuturkan, saat seniornya melakukan aksi mereka, terdengar suara teriak kesakitan dari rekan-rekannya yang lain. "Saya tidak mengetahui berapa jumlah mereka karena situasi saat itu kondisi lampu mati. Yang jelas mereka ada puluhan orang. Semakin kami berteriak, semakin keras mereka memukul," tutur Alan.
Ia menuturkan, peristiwa itu berlangsung dari pukul 02.00 dini hari sampai pukul 06.00 pagi. Setelah itu mereka mengantar kembali para peserta Himaju ke Kampus Politeknik Manado untuk selanjutnya kembali ke rumah masing-masing. Karena takut kembali ke rumah dengan kondisi tubuh memar merah dan pendarahan di matanya, Alan mempir terlebih dahulu di kos temannya. Setelah itu barulah ia kembali pulang ke rumahnya dan melaporkan perbuatan seniornya kepada ibunya, Vera (51). Alan sendiri dilarikan ke RS Pancaran Kasih, Manado, pada pukul 03.30 dini hari tadi.
Meski memiliki rasa dendam dan ingin membalas perbuatan dari seniornya, Alan mengharapkan pihak universitas dapat menghukum senior (skors) mereka sesuai dengan perbuatan yang mereka lakukan."Supaya perbuatan seperti ini tidak terjadi lagi kepada teman-teman yang lain," harap Alan.
Sementara itu, menurut Vera (51), ibu dari Alan, akan menyelesaikan masalah ini lebih lanjut."Sambil menunggu suami saya datang dari Maluku," kata Vera kepada Tribun Manado kemarin.SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar