LONDON,- Inggris kemungkinan akan menjadi negara pertama di Eropa yang akan menyetujui penjualan daging dan susu dari binatang ternak klon setelah Amerika Serikat mengumumkan bahan makanan tersebut aman.
Kemungkinan pemerintah Inggris menyetujui perdagangan tersebut setelah Komite Penasihat akan Makanan dan Proses Asing menyimpulkan pada Jumat (26/11/2010) bahwa tidak ada bukti adanya perbedaan kualitas daging binatang ternak cara klon dengan ternak cara konvensional.
Rencana penggunaan pangan tersebut dinilai oleh Badan Standar Pangan (FSA) pada Agustus setelah ditemukan susu dan daging dari ternak klon telah diperdagangkan tanpa izin.
Embrio dari ternak klon di AS pertama kali diimpor ke Inggris tiga tahun lalu, tetapi tidak ada pemeriksaan berkala terhadap binatang tersebut dan FSA mengatakan mustahil untuk membentuk aturan yang mengusut jejak dan melabel makanan dari peternakan dengan binatang klon.
Makanan berasal dari klon sudah legal diperdagangkan di AS, tetapi belum ada pengesahan di Eropa.
Keputusan untuk menyetujui penjualan itu juga ditentang oleh Soil Association, kelompok yang mengkampanyekan makanan dan ternak organik. "Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab mengenai masalah binatang klon - baik secara etis maupun praktis - dan kurangnya regulasi," kata juru bicara Soil Association.
"Tidak hanya budidaya klon memiliki pengaruh negatif terhadap keselamatan binatang, kita juga belum menemukan bukti pengaruh jangka panjang terhadap kesehatan," tambah juru bicara itu.
Domba bernama Dolly merupakan binatang pertama yang berhasil diklon pada 1996 oleh Ian Wilmut dan Kevin Campbell serta para kolega di Institut Roslin, dekat Edinburgh di Skotlandia.
Domba betina itu bertahan hidup selama enam tahun, meski umumnya domba jenis Finn Dorset berusia hingga 11-12 tahun.SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar